Selasa, 19 Februari 2013

Menentukan Larutan Asam, Basa dan Garam


   A.   Judul             : Menentukan Larutan Asam, Basa dan Garam 
    B.   Tujuan          : Diantaranya:
1.Menentukan nilai asam atau basa  larutan menggunakan kertas lakmus   merah dan indikator lainnya seperti indikator alami
  2.   Memprediksi nilai pH larutan dengan mempergunakan larutan indicator.
3untuk dapat memahami membedakan antara larutan-larutan Asam maupun basa yang sering di jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
    C.   Tinjauan Teoritis:

Senyawa asam  mempunyai rasa yang masam, sedangkan rasa basa mempunyai rasa pahit. Akan tetapi kalian tidak boleh mencicipi rasa suatu zat kimia untuk untuk mengetahui sifat asam atau basanya. Hal ini disebabkansenyawa kimia tersebut mungkin beracun. Untuk itu, kalian membutuhkan alatbantu. Berikut ini adalah beberapa alat bantu yang dapat dipergunakan untukmengidentifikasi sifat asam basa suatu zat.
A.Kertas lakmus dan indicator alami
Kertas lakmus ada dua macam yaitu lakmus merah dan lakmus biru.Suatu larutan dikatakan asam jika dapat memerahkan lakmus dan dikatakanbasa jika dapat membirukan lakmus merah. Larutan netral tidak mengubahwarna kertas lakmus tersebut.
Kertas lakmus dapat digantikan dengan indikator alami, misalnya :ekstrak bunga sepatu. Caranya adalah dengan menghaluskan beberapa helaimah kota bunga sepatu, ditambah air dan disaring.
Selain bunga sepatu, bahan lain yang dapat dipakai sebagai indikator alami adalah, kunyit, dan lain-lain. Table dibawah inimenunjukkan daftar perubahan warna beberapa jenis ekstrak perubahanindicator alami didalam larutan asam, basa, dan netral.
Penetralan terjadi karena ion hidrogen dan ion hidroksida bereaksi untuk menghasilkan air.
Pembatasan teori
Asam hidroklorida (asam klorida) dinetralkan oleh kedua larutan natrium hidroksida dan larutan amonia. Pada kedua kasus tersebut, kamu akan memperoleh larutan tak berwarna yang dapat kamu kristalisasi untuk mendapatkan garam berwarna putih – baik itu natrium klorida maupun amonium klorida.
Pada kasus natrium hidroksida, ion hidrogen dari asam bereaksi dengan ion hidroksida dari natrium hidroksida – sejalan dengan teori Arrhenius.
Akan tetapi, pada kasus amonia, tidak muncul ion hidroksida sedikit pun!
anda bisa memahami hal ini dengan mengatakan bahwa amonia bereaksi dengan air yang melarutkan amonia tersebut untuk menghasilkan ion amonium dan ion hidroksida:
Reaksi ini merupakan reaksi reversibel, dan pada larutan amonia encer yang khas, sekitar 99% sisa amonia ada dalam bentuk molekul amonia. Meskipun demikian, pada reaksi tersebut terdapat ion hidroksida, dan kita dapat menyelipkan ion hidroksida ini ke dalam teori Arrhenius.
Akan tetapi, reaksi yang sama juga terjadi antara gas amonia dan gas hidrogen klorida.
Indikator Asam Basa
Larutan indikator asam basa adalah larutan senyawa organikUntuk mengetahui suatu larutan bersifat asam, basa, atau netral diperlukan suatu indikator. Larutan Indikator terbagi atas 3 yaitu Indikator tunggal, Indikator Universal, dan menggunakan Indikator alami yaitu bahan-bahan alami yang berwarna.
Indikator Tunggal
Indikator kertas lakmus merah dan lakmus biru fungsinya untuk membedakan larutan yang diuji itu bersifat asam atau basa. Indikator tunggal yang lain seperti fenolftalein, metil jingga, metal merah, dan bromtimol biru dapat memberikan trayek perubahan warna indicator tersebut.
 Indikator Universal
Dengan kertas Indikator universal, kita dapat mengetahui pH larutan tersebut dengan cara mencelupkan sepotong Indikator universal ke dalam larutan. Perubahan warna kertas Indikator tersebut dicocokkan dengan table warna yang mempunyai trayek pH dari 0 sampai dengan 14.

Untuk mengetahui larutan bersifat asam atau basa dapat juga dilakukan dengan bahan-bahan alami yang berwarna saperti ekstrak bunga sepatu, mawar, kunyit, dll.

D.   Langkah percobaan dan Hasil Pengamatan
v  Dengan menggunakan Indikator Alami
Alat yang digunakan
·         Pipet tetes
·         Gelas Kimia
·         Lumpang alu
·         Plat tetes

Bahan/ larutan yang digunakan dalam percobaan
·         Larutan asam klorida (HCl) 0,1 M         
·         Larutan natrium klorida (NaCl) 0,1 M                                
·         Larutan Natriun hidroksida (NaOH) 0,1 M  
·         Minuman Cocacola
·         Minuman Maizone
·         Air jeruk
·         Air kunyit

Cara kerja dalam percobaan
1.      Terlebih dahulu mempersiapkan alat-alat dan bahan
2.      Membuat ekstrak kunyit dengan menggunakan lumpang alu
                                      
Ket:
1.      Kunyit ditumbuk  dengan menggunakan lumping alu
2.      Setelah itu diberikan air secukupnya untuk mendapat ekstrak kunyit
3.      Kemudian ekstraknya dimasukkan kedalam gelas kimia
4.      Setelah itu ekstrak kunyit diteteskan ke  plat tetes dengan pipet tetes

                                               
Ket:
1.      Jeruk nipis di peras dan ditambahkan sedikit air
2.      Kemudian ekstrak jeruk nipis diteteskan ke plat tetes dengan menggunakan pipet tetes
3.      Kemudian di teteskan Ekstrak kunyit secukupnya

                                               
Ket
1.      Minuman mizone di teteskan ke plat tetes dengan menggunakan plat tetes
2.      Kemudian diteteskan Ekstrak kunyit secukupnya
                                                   
Ket:
1.      Minuman cocacola di teteskan ke plat tetes dengan menggunakan pipit tetes
                                                 
Ket:
1.      Larutan HCl diteteskan ke plat tetes dengan menggunakan pipet tetes
2.      Kemudian di teteskan Ekstrak kunyit secukupnya
                                      

Ket:
1.      Larutan NaOH diteteskan ke plat tetes dengan menggunakan pipet tetes
2.      Kemudian diteterskan Ekstrak kunyit secukupnya

                                         

Ket:
1.      Larutan Larutan  CH3COOH di teteskan ke plat tetes menggunakan pipet tetes
2.      Kemudian di teteskan Ekstrak kunyit secukupnya

                                          
Ket:
1.      Larutan NaCl di teteskan ke plat tetes menggunakan pipet tetes
2.      Kemudian di teteskan Ekstrak kunyit secukupnya



Menggunakan larutan seperti Penoctalen, Metil Orange dan BTB
1.      Larutan NaCl →Plat tetes →Larutan Penoctalen
2.      Larutan NaOH→Plat tetes →Larutan Penoctalen
3.      Larutan HCl  →Plat tetes →Larutan Penoctalen
4.      Kunyit →Plat tetes →Larutan Penoctalen
5.      Air jeruk→Plat tetes →Larutan Penoctalen
6.      Mizone →Plat tetes →Larutan Penoctalen
7.      Cocacola →Plat tetes →Larutan Penoctalen

Hasil Percobaan ketika larutan larutan tertentu dicampurkan dengan air atau sari kunyit

No
Nama Larutan
Warna yang terbentuk
1
NaCl
Kuning
2
HCl
Kuning Cerah
3
NaOH
Merah Kecoklatan
4
Cocacola
Kuning Pekat
5
Mizone
Kuning Telur
6
Air Jeruk
Kuning Telur

Hasil percobaan ketika larutan tertentu dicampurkan dengan PP, MO, dan BTB

No

Nama Larutan
Penoctalen
Metil Orange
BTB
1

NaCL
Bening
Orange Muda
Biru Tua
2

HCl
Bening
Merah
Biru Muda
3

NaOH
Merah Muda
OrangeTua
Ungu
4

Cocacola
Coklat Muda
Coklat Kemerahan
Biru Kehitaman
5

Mizone
Bening
Orange
Ungu
6

Air Jeruk
Bening kekuningan
Merah
Biru Tua
7

Air Kunyit
Kuning
Orange
Biru Tua


v  Dengan menggunakan Larutan Indikator Universal dan menggunakan kertas lakmus
Alat yang digunakan
·   Kertas lakmus
·   Plat tetes
·   Pipet tetes
·   Indikator Universal

Bahan /larutan yang digunakan dalam percobaaan:
·   Larutan asam klorida (HCl) 0,1 M         
·   Larutan natrium klorida (NaCl) 0,1 M 
·   Larutan Natriun hidroksida (NaOH) 0.1 M
·   Larutan asam cuka (CH3COOH) 0,1 M                                     
·   Yakult
·   Sunlight
                                
Cara Kerja dengan menggunakan kertas lakmus
1.      Siapkan bahan yang diperlukan dalam percobaan
2.      Diteteskan larutan-larutan ke plat tetes dengan menggunakan pipet tetes

                         

Ket:
ü  Larutan HCl diteteskan ke plat tetes menggunakan pipet tetes


                                  

Ket:
ü  Larutan NaOH diteteskan ke plat tetes menggunakan pipet tetes

                                    
                                               
Ket
ü  Larutan  CH3COOH di teteskan ke plat tetes menggunakan pipet tetes

                                   
Ket:
ü  Larutan NaCl di teteskan ke plat tetes menggunakan pipet tetes

                                   

Ket:
ü  Cairan Sunlight di teteskan ke plat tetes menggunakan pipet tetes

                                         
                                
           Ket:
ü  Yakult di teteskan ke plat tetes menggunakan pipet tetes



Cara kerja dengan menggunakan Indikator Universal

                     
Ket:
ü  Indikator Universal dimasukkan kedalam larutan HCl

                     
Ket:
ü  Indikator Universal dimasukkan ke dalam larutan NaOH

                     
Ket:
ü  Indikator Universal dimasukkan kedalam larutan CH3COOH

                     
Ket:
ü  Indikator Universal dimasukkan kedalam larutan NaCl


Hasil Pengamatan dengan menggunakan Kertas Lakmus dan Indikator Universal

No
Nama Larutan
Molaritas
Kertas
Lakmus

Indikator Universal



Merah
Biru

1
CH3COOH

0,1 M


pH4
2
HCl

0.1 M


pH1
3
NaOH

0.1 M


pH10
4
NaCl

0.1 M
Merah
Merah
pH7
5
Yakult

_



6
Sunlight

_




E.    Pembahasan
      Dengan menggunakan Indikator kertas lakmus merah dan lakmus biru, kita hanya dapat mengetahui larutan bersifat asam atau basa.
      Dengan menggunakan Indikator Universal kita dapat mengetahui larutan bersifat asam atau basa, tidak hanya itu kita dapat mengetahui pH dari perubahan warna yg mempunyai trayek pH 0 sampai 14.
      Dengan menggunakan ekstrak bunga kita hanya mengetahui larutan bersifat asam atau basa dari perubahan warnanya tapi tidak dapat menentukan pH nya.
      Dengan menggunakan indikator Metil fenolftalein, Metil orange, Metil merah, Metil Bromtimol biru menentukan pH dan menentukan trayek pH



F.    Kesimpulan

Ø       Kita dapat mengetahui asam atau basa dengan menggunakan Indikator di atas.
Ø       Indikator kertas lakmus dan ekstrak bunga hanya mengetahui larutan itu bersifat asam atau basa.
Ø       Indikator universal dan indikator Metil fenolftalein, Metil orange, Metil merah, Metil Bromtimol biru dapat menentukan pH dan menentukan trayek pH.
Masing-masing larutan memiliki sifat yang berbeda-beda. Ada yang bersifat sam, basa maupun netral. Hal ini di tentukan oleh ada tidaknya ion H (untuk asam) dan ion OH (untuk basa)dalam zat tersebut serta derajat ionisasi zat tersebut.